Kamis, 01 Agustus 2019

MENUJU TAKDIR BAIK DENGAN DOA

Sebuah hadis riwayat Abu Hurairah, Nabi SAW bersabda: "Tiada seorang muslim yang berdoa kecuali doanya pasti dikabulkan. Kadang disegerakan di dunia ini, kadang sebagai simpanan buat di akhirat kelak, dan kadang sebagai penebus dosa-dosa yang telah diperbuatnya."

Doa bisa merubah takdir jelek seseorang berganti takdir baik. Hal ini telah dibuktikan oleh Syekh Abdul Qadir Jailani untuk takdir orang lain. An-Nabhani dalam kitabnya, Jami' Karamatil Auliya' mengisahkan bahwa Abul Mudhaffar diprediksi oleh guru Jailani, Syekh Hammad Ad-Dabbasi, akan ditimpa musibah (pembunuhan dan perampokan atas Mudhaffar) bila melakukan perdagangan ke Syam (Syiria). Prediksi itu disampaikan oleh Mudhaffar kepala Jailani.  Jailani berjanji bisa menjamin keselamatannya, dan menyuruhnya untuk meneruskan rencana dagangnya.

Setelah sampai di Syam, dagangan Mudhaffar laris manis. Di sana ia pergi ke WC dan uang hasil daganganya tertinggal di tempat itu. Baru ia ingat keesokan harinya setelah semalam ia bermimpi bahwa ia dan kafilahnya dirampok dan dibunuh oleh penjahat, hingga efek mimpi itu masih membekaskan darah di lehernya dan terasa sakitnya bagai digorok pisau ketika ia terbangun. Seketika ia ingat bahwa uangnya tertinggal di WC.

Prediksi itu hanya berganti mimpi. Uangnya masih ada di WC itu dan jiwanya selamat. Sepulangnya dari berdagang, Mudhaffar sempat bingung, apa mau sowan ke Syekh Hammad dulu atau ke Syekh Jailani. Mudhaffar secara tak sengaja bertemu Syekh Hammad di pasar. Ia langsung berkomentar atas kebingungannya dalam benak Mudhaffar dengan menyuruh Mudhaffar sowan terlebih dahulu ke Jailani karena ia katanya kekasih Allah yang telah mendoakan Mudhaffar 17 kali hingga selamat dari maut dan perampokan.

Ketika Mudhaffar menemui Syekh Jailani, Jailani berkata sebelum Mudhaffar berkata bahwa ia mendoakan Mudhaffar sebanyak 70 kali hingga Mudhaffar benar-benar selamat dari musibah.

Wallah a'lam.


M. Khaliq Shalha

Tidak ada komentar:

Posting Komentar