Jumat, 14 Februari 2020

HARI JUMAT HARI KASIH SAYANG

Oleh : M. Khaliq Shalha


أَنْ أَخْرِجْ قَوْمَكَ مِنَ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّورِ وَذَكِّرْهُمْ بِأَيَّامِ اللَّهِ إِنَّ فِي ذَلِكَ لآيَاتٍ لِكُلِّ صَبَّارٍ شَكُورٍ .
Keluarkanlah kaummu dari gelap gulita kepada cahaya terang benderang dan ingatkanlah mereka kepada hari-hari Allah. Sesunguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi setiap orang penyabar dan banyak bersyukur.
(QS. Ibrahim [14]: 5).


Pada zaman Jahiliyah, hari Jumat (al-Jumu'ah) disebut al-Arubah yang berarti hari kasih sayang. Orang pertama kali yang menamakan hari al-Arubah menjadi hari Jumat adalah Ka'ab bin Lu'ai, nenek moyang Rasulullah SAW.

Dinamakan hari Jumat karena kala itu orang-orang Quraisy berkumpul untuk bermusyawarah tentang berbagai urusan mereka. Dan, orang yang pertama kali berkumpul adalah Ka'ab bin Lu'ai tersebut.

Pada hari Jumat Ka'ab senantiasa berkhutbah pada kaumnya dengan khutbah yang memukai. Dalam khutbahnya ia menuturkan kabar gembira akan terutusnya Nabi SAW dan ia mengingatkan pada masyarakat untuk mengikuti Nabi dimaksud.

Dalam salah satu isi khutbahnya Ka'ab berucap, "Ketahuilah dan pahamilah bahwa bumi dalah milik Allah sebagai hamparan, gunung sebagai pasak, langit sebagai bangunan, dan bintang-bintang sebagai tanda." "Akan datang kepada kalian berita besar dan akan keluar kepada kalian nabi yang mulia."

Selanjutnya, pada masa Islam, orang pertama yang memperhatikan urgensi hari Jumat adalah As'ad bin Zurarah. As'ad memberikan sinyalemen (isyarat) kepada Mus'ab bin Umair untuk menunaikan shalat Jumat dalam beberapa kesempatan. Karena orang-orang Anshar mengatakan bahwa orang-orang Yahudi memiliki suatu hari dan mereka berkumpul setiap tujuh hari sekali, yaitu hari Sabtu. Begitu pula orang Nashrani memiliki hari Ahad. Lalu, kenapa kita tidak menjadikan suatu hari untuk berkumpul, berzikir, dan bersyukur kepada Allah, kata mereka.

Konon kabarnya, sebelum Rasulullah SAW hijrah ke Madinah, di kota tersebut telah digelar shalat Jumat secara amatiran oleh Mus'ab bin Umair bersama dua belas orang laki-laki. Baru pada bulan Rabiul Awwal tahun pertama Hijriyah shalat Jumat diwajibkan bagi seluruh umat Islam laki-laki (dengan syarat dan ketentuan tertentu) hingga akhir zaman.

Mengapa hari Jumat termasuk hari istimewa? Rasulullah SAW bersabda, riwayat Abu Hurairah, "Sebaik-baik hari saat matahari terbit adalah hari Jumat. Pada hari Jumat Adam diciptakan oleh Allah. Adam diturunkan (ke bumi) dari surga pada hari Jumat. Pada hari Jumat pula, diterima tobat Adam dan ia diampuni. Pada hari Jumat, adam diwafatkan. Pada hari Jumat pula terjadi kiamat. Selain anak Adam, setiap hewan di muka bumi ini selalu menjerit pada dini hari Jumat hingga terbit matahari karena takut akan terjadi kiamat. Pada hari Jumat, ada saat ketika seorang hamba yang beriman sedang menunaikan shalat dan meminta sesuatu kepada Allah, maka Allah pasti mengabulkan permintaannya itu." (HR. Ahmad).

Dalam hadits lain, Rasulullah menganjurkan untuk memperbanyak membaca shalawat pada hari Jumat. Dalam riwayat Anas bin Malik Rasulullah SAW bersabda, "Perbanyaklah bershalawat kepadaku pada hari Jumat atau malam hari Jumat. Barang siapa berbuat demikian, niscaya aku akan menjadi saksi dan pemberi syafaat baginya di hari kiamat kelak." (HR. al-Baihaqi).

Nah, Jumat adalah hari rahmat, hari kasih sayang karena umat Islam bisa berkumpul dalam momen shalat Jumat di masjid setelah seminggu mereka super sibuk dengan aktivitas masing-masing.

Hari Jumat memang termasuk dari ayyamullah (hari-hari Allah) terkait dengan peristiwa-peristiwa besar sebagaimana disebutkan dalam hadits di atas, termasuk permulaan hadirnya manusia ke muka bumi ini untuk membangun peradaban dan menebar kedamaian.

Di hari Jumat ini pula merupakan momen super mantap untuk shalawatan kepada junjungan kita, Kanjeng Nabi Muhammad SAW sebagai investasi jangka panjang kita demi menadah telaga kasih sayang beliau berupa syafaatnya yang tak diragukan lagi bagi siapa saja yang menginginkannya.

Wallah a'lam bish shawab.

Sumenep, 14 Februari 2020

Tidak ada komentar:

Posting Komentar