Selasa, 07 Mei 2019

BERTAWAF MENIKMATI KEINDAHAN PEDESAAN DI RANTAU

M. Khaliq Shalha


Di siang hari, Selasa, 7 Mei 2019 saya, istri dan dua anak saya jalan-jalan berputar di sekitar desa Keting-Jombang, Jember, menikmati indahnya alam desa yang asri.

Tawaf desa di siang hari ini motif dominannya untuk mengapusi anak laki-laki saya yang rewel nangis. Mungkin karena cuacanya sedang panas.
Bagi orang yang dapat banyak kesempatan traveling akan merasakan bahwa bumi Allah amat luas nan indah, sebagaima firman-Nya, "Sesungguhnya bumi-Ku luas. Maka, hijrahlah di dalamnya."

Keindahan alam akan memantik semangat hidup untuk mencintai lingkungan hidup. Padi-padi di petak-petak sawah masih sedang menghijau. Baru saja ditanam oleh para pahlawan kehidupan; para petani.
Tanah Jawa memang seakan-akan tanah surga. Sungai-sungai mengalir. Sepertinya saya betah berlama-lama menikmati keidahan itu. Diri ini tak kuasa melukiskan keindahan alam.

Di samping itu, saya ingin menanakan pluralisme sosial untuk diri sendiri dan keluarga, agar menyikapi hidup tidak seperti katak dalam tempurung, tidak bagaikan lalat dalam toples kaca.

Dalam perjalanan berharga ini saya banyak menjumpai masyarakat menggelar bisnisnya di pinggir jalan raya. Misalnya ada pasar kecil-kecilan jual beli ikan laut dan ikan sungai. Di Jawa sudah biasa dijual ikan air tawar. Di Madura kurang diminati walaupun stoknya sangat terbatas.

Ada pula jualan siwalan dengan kulitnya juga legen. Mirip dengan di Madura. Hanya, rata-rata siwalan di Madura sudah dikuliti, siap saji.

Ada pula relawan jalan raya pengumpul dana pembangunan masjid. Persis dengan di Madura.  Kesukaan anak saya melempar uang untuk amal ini. Upaya pengumpulan dana dengan cara ini merupakan khazanah Islam Nusantara.

Itulah catatan sederhana pendidikan di alam bebas dan jalan raya.

Jember, 7 Mei 2019

Tidak ada komentar:

Posting Komentar