Jumat, 24 Mei 2019

WALLAH A'LAM BUKAN SEKADAR PEMANIS BAHASA

M. Khaliq Shalha

Teks Kifayatul Akhyar
Salah satu contoh seorang ulama yang sangat tawadhu dalam berpendapat tentang nalar fiqih adalah Imam Taqiyuddin, ulama abad kesembilan Hijriyah.

Bisa kita lihat dalam kitabnya, Kifayatul Akhyar. Hampir pada tiap akhir paragraf beliau menutup dengan kalimat "Wallah a'lam (Allah-lah yang lebih tahu).

Ungkapan kalimat itu bukan sekadar pemanis bahasa, tapi memiliki makna yang sangat berharga bahwa argumentasi yang beliau gelontorkan sifat kebenarannya relatif. Sama sekali beliau tidak menunjukkan klaim kebenaran terhadap pendapatnya sendiri atau pendapat ulama yang beliau jagokan.

Kitab ini berisi banyak pendapat ulama yang sengaja dipaparkan dan dibenturkan oleh beliau dalam membahas sebuah tema. Anggap saja "perdebatan pasif". Beliau memposisikan atau meranking pendapat para ulama sehingga bisa terbaca mana yang dipandang lebih kuat dari sekian pendapat.

Tapi, pada akhirnya beliau berucap: Wallah a'lam.

Sumenep, 24 Mei 2019 M/19 Ramadhan 1440 H

Tidak ada komentar:

Posting Komentar