Selasa, 02 Juli 2019

BUTUH KETEKUNAN

Maqbarah Sunan Giri, Gresik, 26 Juni 2019
Waktu masih nyantri, ada teman santri baru mengobrol dengan temannya (santri lama) yang sudah ia kenal baik karena berasal dari satu desa. Menyimak cara bicara yang agak gagap (tak separah komedian Aziz Gagap), saya berhipotesa kayaknya anak ini kurang bakat dalam dunia retorika.

Dalam perkembangannya, hipotesa itu tidak benar. Dalam organisasi pengkaderan, kawan ini bisa berakselarasi dengan cukup baik. Semua kegiatan ia ikuti dengan tekun. Pekerja keras dan selalu mau bisa seperti teman yang lain bisa. Instruksi soniornya nyaris tak pernah ia tolak. Akhirnya ia punya multi skill; perkejaan kasar bisa, konseptual bagus, mengisi seminar tak menolak (tentu dengan modal yang cukup).

Ketekunan menjadi modal awal yang sangat menentukan. Belajar, bersosialisasi, kerja keras, memaksakan diri untuk bisa. Semua tak sia-sia. Bisa mengalahkan orang yang punya potensi bagus namun tidak begitu dikembangkan. Sudah terbukti.

Sumenep, 2 Juli 2014

M. Khaliq Shalha
____________
Ngepos tulisan lama, 2014 dengan foto terbaru, 2019.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar